Pondok Modern Assalam di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, pada hari Selasa, 28 Mei 24, menerima kunjungan spesial dari Organisasi Pertanian dan Pangan (FAO). Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk memperkenalkan dan menilai kemajuan dalam Sistem Budidaya Sidat Tersegmentasi Murah (Sibulat Merah).
Sejumlah figur penting menghadiri acara tersebut, termasuk Direktur Pakan dan Obat Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, perwakilan dari Global Environmental Facility (GEF), Wakil Bupati Sukabumi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, dan banyak pejabat lainnya.
Pimpinan Pondok Modern Assalam, K.H. Encep Hadiana, M.Si., sangat berterima kasih atas kunjungan ini. K.H. Encep Hadiana menyatakan bahwa pengembangan sistem Sibulat Merah saat ini diharapkan dapat menjadi solusi praktis dan efisien untuk budidaya sidat serta memberikan manfaat ekonomi bagi pesantren dan masyarakat sekitar.
“Dengan adanya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis bahwa program Sibulat Merah ini akan semakin berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas,” kata Acep S, salah satu penggiat utama pengembangan sistem Sibulat Merah di Ponpes Assalam.
Selain menghadiri acara resmi, delegasi FAO juga mengunjungi langsung lahan budidaya sidat dan mencicipi hasil olahan sidat yang dihasilkan oleh Pondok Modern Assalam. Mr. Rajendra Aryal, perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, menyatakan kegembiraannya atas kunjungan ini. Dia mengatakan, “Saya senang dan bahagia dapat berkunjung ke Pondok Modern Assalam. Santri Assalam selalu mendampingi selama acara berlangsung, ini juga sangat membantu sebagai penerjemah.”
Diharapkan bahwa kegiatan ini akan meningkatkan kerja sama Pondok Modern Assalam dengan FAO dan instansi terkait, serta mendorong kemajuan teknologi dan adopsi dalam industri perikanan Indonesia.
Reporter: Ary Juniarto